Minggu, 12 Juni 2011

CATATAN KAKI


Catatan kaki


1.      Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.

Sistematika penulisan

  1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
  2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
  3. Diberi nomor.
  4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
  5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
  6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
  7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
  8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
  9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
  10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
  11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
  12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
2.      Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).

Perhatikan contoh berikut!

.........................................................
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17

Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.
3.      Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. 
4.      Pemakaian
            Catatan  kaki dipergunakan sebagai:
1.      pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
2.      tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
3.      referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
4.      tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain. 
5.      Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.
6.      Penempatan
      Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Contoh
 Peranan. dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya.
 Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
7.      Unsur-unsur Catatan Kaki
a.       Untuk Buku
·         Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.)
·         Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
·         Nama atau nomor seri, kalau ada.
·         Data publikasi : (a) Jumlah jilid, kalau ada (b)Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis (c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.  (e) Tahun penerbitan. tanda kurung
·         Nomor jilid kalau perlu.
·         Nomor halaman diikuti titik (.)
b.      Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala
·         Nama pengarang.
·         Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
·         Nama majalah, digarisbawahi.
·         Nomor majalah jika ada.
·         Tanggal penerbitan.
·         Nomor halaman. 
8.      Catatan Kaki Singkat
a.       Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk  catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di  atasnya. Ditulis  dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
b.      op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
c.       loc.cit. (Singkatan  dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),  seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).  7.




Daftar Pustaka (Bibliografi)

1.      Pengertian Bibliografi (Daftar Pustaka)
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan  Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan  demikian  tujuan  bibliofrafi  adalah  untuk  mengetahui  adanya  suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
2.      Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
a.       Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
b.      Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c.       Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d.      Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
3.      Penyusunan Bibliografi
a.       Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b.      Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c.       Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d.      Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e.       Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan



Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka di bawah ini!
Judul buku      :Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat Jilid 1
Penulis             :Naresh K. Malhotra
Penerbit           :PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
Tahun terbit     :2005
Dalam bibliografi atau daftar pustaka, buku tersebut dapat ditulis dengan alternatif sebagai berikut.
Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat Jilid1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

1.      Buku sebagai sumber acuan
Urutan penyebutan tentang buku adalah :
a.       nama pengarang
b.      tahun terbit
c.       judul buku
d.      tempat terbit
e.       nama Penerbit
Buku dengan dua atau tiga pengarang, nama pengaranag kedua dan ketiga tidak dibalikan, urutan nama pengarang harus sesuai dengan apa yang tercentum pada halaman judul buku, tidak boleh diadakan perubahan urutannya. Buku dengan banyak pengarang, hanya  nama  pengarang  pertama  dicantumkan  dengan  susunan  terbalik.  Untuk mengagantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan singakatan dll. Dan dkk (dan kawan-kawan)

Contoh 3 Pengarang
Atosokhi, Antonius, Antonina Panca Yuni Wulandari dan Yohanes Babasari. 2003. Character Building II Relasi Dengan Sesama. Jakarta : Elex Media Komputindo.




2.      Majalah sebagai sumber acuan.
  1. Nama pengarang
  2. Tahun terbit
  3. Judul artikel
  4. Nama majalah
  5.  Nomor Majalah
  6. Bulan Terbit (kalau ada)
  7. Tahun terbit yang keberapa (kalau ada)
Contoh :
Nasution, Anwar. 1996. “Sistem Moneter Internasional” Dalam Prisma, 6 (Desember, IV). Jakarta
3.      Surat kabar sebagai acuan
  1. Nama pengarang
  2. Tahun terbit
  3. Judul artike
  4. Nama surat kabar
  5. Tanggal terbit
  6. Tempat terbit
Contoh :
Tabah, Anton. 1984. “Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan HUkum” Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
4.      Antologi sebagai Sumber Acuan
a.       Nama Pengarang
b.      Tahun terbit karangan
c.       Judul karangan
d.      Nama Editor
e.       Judul antologi
f.       Tempat terbit
g.      Nama Penerbit


Contoh :
Wahab, Abdul. 1992. “Cermin Budaya dalam Bahasa”. Kasus Retorika Indonesia. dalam Kaswati Purwo (ed), Bahasa Budaya. Jakarta : Lembaga Unika Atmajaya
5.      Internet sebagai sumber acuan
Contoh :
Kumaidi. 1988. “Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembagan Tesnya”. Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), Jilid 5, No.4, (http;//www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000)
Contoh :
Scientific American. 2000. “Educational Tech Will be Hot”. http : //www.civic.com
4.      Jenis-Jenis Bibliografi
a.       Bibliogrfi deskriptif
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang  tertulis.
b.      Bibliografi evaluatif
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
5.      Cakupan Bibliografi
a.       Bibliografi retrospektif
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
b.      Bibliografi terkini/current
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory
c.       Bibliografi selektif
Yaitu  jenis  bibliografi  yang  mencatat  terbitan  tertentu  dengan  tujuan  tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.

d.      Bibliografi subjek
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
e.       Biliografi nasional
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
Penentuan  cakupan/topik  suatu  bibliografi  ditentukan  berdasarkan  berbagai pertimbangan antara lain Permintaan pengguna
·         Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
·         Dokumentasi koleksi yang dimiliki
·         Mandat instansi
6.      Bagian-bagian Bibliografi
a.       Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
b.      Kepengarangan: berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
c.       Sumber: berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
d.      Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
e.       Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
f.       Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
g.      Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode  call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya
Contoh deskripsi bibliografi bahan pustaka
SANTOSO. D.Keberhasilan isolasi gen untuk sifat ketahanan terhadap PBK pada tanaman kakao/Oleh D. Santoso ; T. Chaidamsari; A. Budiani; H. WidiastutiDalam : Prosiding pertemuan teknis bioteknologi perkebunan untuk praktek: efisiensi usaha perkebunan melalui
 
 
ABDOELLAH, S.Tanggapan  bibit  kakao  lindak  terhadap  lengas  tanah tersedia/Oleh S. ABDOELLAHPelita Perkebunan, 12(2), 1997: p. 127-136
7.      Manfaat Bibliografi
a.       Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
b.      Kebutuhan  informasi  para  pengguna  yang  semakin  beragam  dan  meningkat jumlahnya
c.       Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah  sebagai  bagian  dari  jasa  pelayanan  perpustakaan  kepada  pemakai.  Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa  harus  mengeluarkan  seluruh  koleksi  yang  dimilikinya,  serta  dapat  menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
a.             Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
b.      Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
c.       Daftar  informasi  bahan  pustaka  mengenai  suatu  bidang  kajian  tertentu,  dan sebagainya.
8.      Macam-macam Bibliografi
a.       Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu.
b.      Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
c.       Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.





Kutipan

1.      Pengertian Kutipan
Kutipan :
·         pungutan; petikan; nukilan; sifat;
·         pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). Sekarang Anda akan mempelajari pencantuman kutipan dengan pola Harvard.
Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka.
2.      Cara Penulisan Kutipan
Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.
Contoh kutipan Langsung
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
Contoh kutipan Tidak Langsung
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar